Aksi Kekerasan Terbaru, 100 Rumah Muslim Rohingya Dibakar

Terpaksa mengungsi

MYANMAR (salam-online.com): Laporan dari Myanmar menyebut sedikitnya 100 rumah milik suku minoritas Muslim Rohingya dibakar dalam aksi kekerasan terbaru antara pemeluk Buddha dan warga minoritas Muslim, Senin (6/8/2012).

Laporan lain menyebut sejumlah warga Muslim Rohingya gugur setelah terjadi serangan di sebelah barat negara bagian Rakhine.

Serangan berdarah itu terjadi setelah pemerintah Myanmar menyatakan kawasan itu sudah relatif terkendali selama beberapa pekan terakhir.

Sementara itu, Prancis mendesak Pemerintah Myanmar untuk melindungi semua kelompok etnis di negeri itu tanpa diskriminasi. “Prancis menyatakan pentingnya sebuah resolusi untuk membentuk konsesi damai dan mencapai rekonsiliasi nasional di Myanmar,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Prancis, Vincent Floreani.

Baca Juga

Selain itu, Kemenlu Prancis mendesak agar status pengungsi di negara bagian Rakhine segera diperjelas. Status mereka harus diperjelas berdasarkan hak memperoleh kewarganegaraan dan hak untuk menikmati status itu serta menghormati hak asasi manusia.

“Ada kekhawatiran timbul kekerasan yang dilakukan militer terhadap warga sipil. Kami serukan kepada pemimpin Myanmar untuk melindungi rakyatnya tanpa diskriminasi dan melakukan investigasi,” kata Floreani.

Aksi kekerasan ini seakan menjadi awan hitam di atas reformasi yang dilakukan Presiden Thein Shein, termasuk ratusan tahanan politik dan terpilihnya Aung San Suu Kyi ke parlemen.

Organisasi Human Right Watch menuduh militer Myanmar terlebih dulu melepas tembakan ke arah orang-orang Rohingya. Tentara juga diduga melakukan perkosaan terhadap para perempuan Rohingya. (republika-online)

Baca Juga