Dukung Kemandirian Bangsa, Hidayatullah Kuatkan Kadernya Menjadi Dai Pengusaha
SURABAYA (SALAM-ONLINE): “Kemandirian bangsa akan sempurna bila dikuatkan dengan kemandirian ekonomi. Hidayatullah sebagai elemen bangsa harus menjadi bagian kekuatan ekonomi karena ini merupakan pilar perjuangan,” demikian disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Hidayatullah, Dr Nashirul Haq, saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ekonomi Hidayatullah.
“Caranya, Hidayatullah selalu mendorong dai-dainya untuk menjadi dai pengusaha,” lanjutnya.
Hidayatullah selaku lembaga kader yang bergerak dalam bidang pendidikan, dakwah dan jaringan pondok pesantren di seluruh Nusantara, telah berkiprah di bidang ekonomi untuk menguatkan kemandirian bangsa. Bisnis yang sudah digeluti dan berjalan meliputi jaringan retail, media, properti, jasa keuangan syariah, perdagangan, manufaktur, garmen, food & beverage dan lain-lain.
Berlangsung di Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Rakornas Ekonomi yang bertema ‘Mensinergikan Potensi Menuju Kemandirian Ekonomi’ ini berlangsung 10-12 Maret dan diikuti tidak kurang dari 250 dai pengusaha dari berbagai wilayah Nusantara.
Untuk menguatkan para kader dai yang berkiprah di bidang bisnis, Hidayatullah telah menjalin kerja sama dengan Bank Muamalat, berupa modal kerja sebesar 500 milyar. Pada saat Rakornas ini berlangsung, dilakukan penyerahan modal kerja sebesar 30 milyar oleh Direktur Korporat Bank Muamalat, Indra Sugiarto, kepada Ketua Bidang Ekonomi DPP Hidayatullah, Asih Subagyo.
“Ini merupakan tahap awal yang sudah direalisasikan Bank Muamalat kepada Hidayatullah,” kata Indra Sugiarto.
Hidayatullah juga menggandeng kekuatan umat Islam yang baru lahir yakni jaringan Koperasi Primer Syariah Nasional (KPSN) 212 untuk mengembangkan bisnis retail di berbagai wilayah Nusantara.
“Melalui kerja sama dengan Hidayatullah, Koperasi Syariah 212 bertekad mewujudkan gerakan satu keluarga satu pengusaha,” ujar Ketua I KPSN 212, Valentino Dinsi, sekaligus pengusaha dan juga dikenal sebagai mentor di bidang kewirausahaan.
Sementara itu Presiden Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) Heppy Trenggono, melalui Rakornas Ekonomi Hidayatullah ini mengajak umat Islam untuk menggalakkan gerakan ‘Beli Indonesia Bela Indonesia’.
“Saya yakin bersama jaringan Hidayatullah di seluruh wilayah Nusantara dan militansi kader-kadernya, gerakan ‘Beli Indonesia dan Bela Indonesia’ akan menjadi gerakan yang kuat dan membebaskan Indonesia dari penjajahan ekonomi,” katanya dengan mantap.
Rakornas Ekonomi Hidayatullah ini juga mengukuhkan Asosiasi Pengusaha Hidayatullah (Aphida) sebagai wadah kader Hidayatullah yang menjadi pelaku ekonomi. (s)