JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua Umum MUI KH Dr Ma’ruf Amin mendukung rencana Aksi 5 Mei 2017 (Aksi 55), Jumat besok sepanjang tidak anarkis. Lagi pula, ini merupakan bentuk penyampaian aspirasi.
Menurut Rois Aam PBNU ini, dari informasi yang ia peroleh dari Ketua GNPF-MUI Ustadz Bachtiar Nasir, Aksi 5 Mei intinya meminta hakim persidangan kasus penistaan agama untuk independen. GNPF mengehendaki hakim punya pandangan sendiri, bisa menimbang secara jernih kasus ini, dan memerhatikan pendapat dari MUI NU, dan Muhammadiyah.
“Kalau ketiga organisasi ini tidak diperhatikan pendapatnya, berarti mendelegitimasi lembaga yang sudah kredibel itu. Lantas, mau pakai pendapat siapa?” ungkap Kiai Ma’ruf usai membuka Islamic Book Fair di Balai Sidang Jakarta (JCC), Rabu (3/5).
Sepanjang tidak anarkis, Kiai Ma’ruf menilai Aksi 5 Mei tidak jadi soal. “Ini kan hanya menyampaikan aspirasi masyarakat atas proses di pengadilan,” kata Kiai Ma’ruf.
Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) akan kembali melakukan demonstrasi berjuluk Aksi Simpatik 55 pada Jumat (5/5) besok. Aksi tersebut merupakan tindak lanjut dari aksi-aksi sebelumnya yang menuntut agar terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dihukum dengan seadil-adilnya.
Dalam aksi tersebut, massa akan melakukan long march dari Masjid Istiqlal ke Kantor Mahkamah Agung RI seusai shalat Jumat. Aksi ini bertujuan memberi dukungan kepada hakim agar memutuskan perkara kasus penistaan agama dengan seadil-adilnya.
Sumber: Republika.co.id