SNHR: 964 Warga Sipil Suriah Terbunuh pada Mei 2017
SALAM-ONLINE: Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) telah menerbitkan laporan terbaru korban meninggal untuk bulan Mei 2017. Dalam laporannya SNHR mendokumentasikan pembunuhan terhadap 964 warga sipil di tangan para pihak yang terlibat konflik di Suriah, rezim Asad dan sekutunya Rusia serta Iran.
Laporan tersebut, seperti dilansir Zaman al Wasl, Jumat (2/6/2017), menyoroti kesepakatan zona de-eskalasi (wilayah penghentian perang) yang mulai berlaku pada 6 Mei 2017, setelah diumumkan pada akhir perundingan putaran keempat antara Turki, Rusia dan Iran.
Kesepakatan tersebut menetapkan empat zona de-eskalasi yang akan menghentikan operasi tempur dan untuk mempermudah masuknya bantuan kemanusiaan.
Zona de-eskalasi mencakup provinsi Idlib yang dikuasai oposisi dan daerah-daerah di Hama, Homs, Latakia, Aleppo serta Ghouta timur di pinggiran kota Damaskus serta sebagian provinsi Daraa dan Latakia.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pasukan koalisi internasional telah membunuh lebih banyak lagi korban: mencapai 29% dari jumlah korban warga sipil.
Selanjutnya, laporan mencatat bahwa tim SNHR menemui kesulitan dalam mendokumentasikan korban dari faksi oposisi karena banyak korban meninggal tidak berada di dalam kota.
“Selain itu, kami tidak dapat memperoleh rincian seperti nama, gambar dan rincian penting lainnya karena keengganan pasukan oposisi untuk mengungkapkan informasi tersebut demi masalah keamanan,” demikian keterangan SNHR.
SNHR juga melaporkan jumlah korban tewas pada Mei 2017. Pasukan rezim Suriah membunuh 241 warga sipil, termasuk 29 anak-anak (satu anak terbunuh setiap hari) dan 21 wanita (perempuan dewasa). Selain itu, di antara korban juga ada 13 warga sipil yang meninggal karena penyiksaan.
Laporan tersebut mencatat bahwa tentara Rusia membunuh 13 warga sipil termasuk 1 anak dan 5 perempuan. (EZ/Salam-Online)
Sumber: Zaman al Wasl