Bentrok Warga Palestina dengan Penjajah ‘Israel’ Kembali Terjadi di Luar Komplek Al-Aqsha
AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Bentrok antara warga Palestina dengan polisi penjajah “Israel” kembali terjadi di luar komplek Masjid Al-Aqsha di Al-Quds (Yerusalem) Timur pada Sabtu (22/7) malam.
Bentrok pecah usai jamaah melaksanakan shalat pada Sabtu malam, sehari setelah tiga warga Palestina gugur dan ratusan lainnya terluka saat “Israel” membatasi warga Muslim memasuki komplek itu untuk beribadah. Tindakan penjajah inilah yang kemudian memicu kemarahan di seluruh Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Satu pernyataan kepolisian “Israel” menyatakan para pengunjuk rasa melemparkan botol-botol air minum ke polisi. Pasukan keamanan penjajah itu kemudian membubarkan demonstran Palestina tersebut dengan menggunakan granat setrum, demikian kantor berita Xinhua melaporkan.
Siaran langsung dari Lions’ Gate di Kota Tua, dekat komplek itu, menunjukkan para pengunjuk rasa berteriak, “Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami akan menebusmu Al-Aqsha.”
Sekelompok polisi juga terlihat memukuli dan menendangi seorang pengunjuk rasa di tanah.
Bentrok juga pecah di tempat lain di Yerusalem, termasuk di A-Tur, tempat seorang pemuda gugur selama protes berlangsung pada Jumat. Sedikitnya lima warga Palestina terluka, menurut laporan media setempat.
Pada Sabtu malam, penjajah “Israel” mempertimbangkan untuk melepas detektor metal yang dipasang di pintu masuk komplek tempat suci itu pada Ahad (16/7) lalu.
Detektor logam itu dipasang menyusul serangan yang menewaskan polisi “Israel” dan memicu protes besar.
Warga Palestina menganggap pemasangan detektor logam itu sebagai pelanggaran status quo di komplek Haram al-Syarif dan upaya “Israel” untuk meningkatkan kendali atas komplek tempat suci itu.
Channel 2 TV mewartakan polisi dan Kotapraja Yerusalem sedang memikirkan rencana pelepasan detektor logam itu pada Sabtu malam atau Ahad. Sebagai gantinya, “Israel” akan menerapkan pemeriksaan keamanan selektif terhadap tersangka, menurut laporan itu.
Sumber: Antara