Tuntut Masjid Al-Aqsha Dikembalikan, Puluhan Warga Palestina Ditangkap Penjajah ‘Israel’
AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Dalam perkembangan penutupan Masjid Al-Aqsha dan gelombang protes warga palestina di sekitar masjid, puluhan orang Palestina ditahan di Al-Quds (Yerusalem) Timur pada Sabtu oleh tentara penjajah “Israel”.
Dalam sebuah pernyataan, polisi penjajah “Israel” mengatakan empat orang Palestina ditangkap di Kota Tua Yerusalem karena turut dalam demonstrasi pada hari Jumat (21/7), lansir Anadolu Agency, Ahad (23/7).
Sebuah LSM Klub Tahanan Palestina, mengatakan 21 warga Palestina juga ditahan di kota tersebut pada Jumat ketika demonstrasi dilakukan terhadap “Israel” lantaran memasang alat pelacak (pendeteksi) di Masjid Al-Aqsha. Menurut LSM tersebut, puluhan tahanan dipukuli oleh pasukan penjajah “Israel” selama penangkapan.
Sementara tiga warga Palestina gugur dan sejumlah lainnya cedera dalam bentrokan dengan pasukan penjajah “Israel” di Yerusalem Timur pada Jumat lalu.
Kemarahan meluap di Tepi Barat sejak pekan lalu ketika penjajah “Israel” menutup Masjid Al-Aqsha, yang menjadi tempat suci ketiga umat Islam.
Masjid tersebut dibuka kembali setelah dua hari ditutup penjajah “Israel”, tetapi tentara Yahudi itu memasang detektor logam di gerbang masjid, yang menurut warga Palestina bertujuan untuk mengubah status quo—untuk menunjukkan antara Yahudi dan Muslim sama-sama memiliki hak atas komplek Al-Aqsha tersebut.
Penjajah “Israel” menolak untuk menghapus detector. Mereka mengklaim bahwa tindakan pengamanan serupa juga dilakukan di tempat-tempat suci lainnya di seluruh dunia.
“Israel” menduduki Yerusalem Timur dimulai saat Perang Timur Tengah di tahun 1967. Kemudian “Israel” mencaplok kota tersebut pada 1980 dan mengklaim bahwa seluruh Yerusalem sebagai ibukota “abadi” negara Yahudi—sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Yerusalem atau Al-Quds sendiri diakui sebagai kota suci bagi umat Islam, Yahudi dan Kristen. Yerusalem juga adalah rumah bagi Masjid Al-Aqsha yang, bagi umat Islam merupakan tempat ketiga tersuci di dunia. (N Malisy)
Sumber: Anadolu