Donor Kemanusiaan Terdermawan dan Penerima Pengungsi Terbesar di Dunia, Turki Diapresiasi PBB
JENEWA (SALAM-ONLINE): Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi Rohingya, Fillipo Grandi, pada Senin (23/10/2017) mengapresiasi langkah Pemerintah Turki atas kedermawanannya memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 50 juta dollar AS untuk pengungsi Rohingya.
“Turki terus menjadi donor kemanusiaan paling dermawan di seluruh dunia serta negara penerima pengungsi terbesar di dunia,” kata Filippo Grandi kepada Anadolu Agency usai konferensi pers internasional pemberian donor untuk Muslim Rohingya di Jenewa pada Senin (23/10).
“Kita harus terus memperbaiki respons terhadap krisis yang sangat masif, terbesar dan tercepat yang pernah kita lihat bertahun-tahun,” imbuh Grandi.
PBB mengatakan lebih dari 800.000 pengungsi Rohingya tanpa kewarganegaraan di Bangladesh berkeinginan untuk menjalani kehidupan yang memenuhi kebutuhan mendesak mereka akan makanan, obat-obatan, air, dan tempat tinggal.
“Namun, lebih jauh lagi, mereka merindukan kehidupan yang memiliki harapan untuk masa depan di mana identitas mereka dikenali, bebas dari diskriminasi, dan dapat kembali dengan selamat ke rumah mereka di Myanmar. Saat kita berkumpul dalam solidaritas, saya ingin berterima kasih kepada Bangladesh, komunitas pengungsian dan para donor yang telah mendukung mereka,” ujar Grandi.
Duta Besar Turki untuk PBB di Jenewa, Naci Koru, mengatakan dalam konferensi pers tersebut bahwa pihaknya merencanakan membangun unit penampungan jangka menengah untuk 100.000 orang di atas lahan seluas 3 juta meter persegi, menyediakan dua rumah sakit lapangan, 10 pusat kesehatan, menyediakan sarana air minum dan sanitasi air serta bantuan makanan segar ke pemerintah kota.
“Bersama dengan proyek dan pengiriman yang direncanakan, jumlah bantuan kemanusiaan yang diberikan oleh Turki akan melebihi $ 50 juta,” ungkap Koru.
Koru menegaskan bahwa krisis Rohingya memerlukan tindakan segera dan terkoordinasi. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung Muslim Rohingya dalam koordinasi yang erat dengan pihak berwenang di Bangladesh,” terangnya. (EZ/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency