Mau Bentuk Pasukan Khusus di Al-Aqsha, Penjajah Zionis Menantang Perang Dua Miliar Muslim
AL-QUDS (SALAM-ONLINE): Otoritas Yordania yang bertanggungjawab atas Masjid Al-Aqsha di Al-Quds, Palestina, mengecam rencana penjajah “Israel” untuk membentuk sebuah pasukan khusus di tempat suci tersebut.
Pekan lalu, Menteri Keamanan Publik penjajah, Gilad Erdan, mengatakan bahwa pihaknya akan membentuk sebuah kepolisian khusus sebanyak 200 orang, yang akan dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk berjaga-jaga di sekitar komplek Al-Aqsha tersebut.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/11/2017) seperti dilansir Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, Yayasan Wakaf Islam yang bertanggungjawab atas tempat suci Al-Aqsha, menyebutkan bahwa pengumuman Erdan adalah bentuk “deklarasi perang terhadap dua miliar Muslim”.
Penjajah Zionis menyebut langkah-langkah baru akan diambil sebagai respons atas baku tembak mematikan yang terjadi di Masjid Al-Aqsha pada Juli lalu.
Pasca insiden tersebut, “Israel” memasang detektor logam di gerbang Al-Aqsha, yang kemudian memicu demonstrasi warga Palestina selama dua pekan. Unjuk rasa itu akhirnya memaksa penjajah “Israel” melepas detektor.
Bagi umat Islam, Al-Aqsha adalah situs suci ketiga di dunia setelah Masjid Al-Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah, Saudi Arabia. Sementara orang-orang Yahudi, menyebut daerah itu adalah “Bukit Bait Suci” dan mengklaimnya sebagai situs kuil Yahudi di zaman kuno.
Penjajah “Israel” menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsha berada selama Perang Timur Tengah pada 1967. “Israel” kemudian juga mencaplok seluruh kota pada 1980. Secara sepihak Zionis “Israel” mengklaim dan memproklamirkannya sebagai ibu kota “Negara Yahudi”. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency