Pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem Akan Timbulkan Kekacauan
TIRANA (SALAM-ONLINE): Rencana Amerika Serikat (AS) untuk memindahkan kedutaan besarnya di wilayah jajahan Zionis “Israel” dari Tel Aviv ke Yerusalem, menurut Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, akan menimbulkan kekacauan, bukan perdamaian.
Kepada wartawan di ibu kota Albania, Tirana, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Turki meminta AS tidak akan mengambil langkah tersebut. Sebab, katanya, hal itu akan “memicu konflik baru di wilayah Palestina”.
Merelokasi Kedutaan Besar AS ke Yerusalem, ujar Cavusoglu, justru malah melanggar hukum dan kesepakatan internasional serta resolusi PBB.
Karenanya, dia akan membahas masalah ini dengan AS, diplomat dan rekan-rekan sejawatnya pada pertemuan puncak menteri luar negeri NATO di Brussels, Belgia, Kantor Berita Turki, Anadolu Agency, melaporkan Selasa (5/12/2017).
Sebelumnya ramai diberitakan bahwa Trump tengah mempertimbangkan untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika di wilayah jajahan “Israel” dari Tel Aviv ke Yerusalem dan mengakui secara resmi kota tersebut sebagai ibu kota penjajah tersebut.
Saat kampanye pemilihan Presiden AS, Trump berjanji untuk memindahkan kedutaan negaranya di wilayah jajahan Zionis dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Yerusalem sendiri tetap menjadi inti konflik Palestina-“Israel” yang abadi, karena orang-orang Palestina sudah lama akan menjadikan Yerusalem Timur (Al-Quds) sebagai ibu kota negara masa depan mereka. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency