Hamas Serukan Intifadhah Baru Pertahankan Yerusalem
GAZA (SALAM-ONLINE): Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Kamis (7/12/2017) menyerukan sebuah perlawanan atau Intifadhah baru Palestina setelah keputusan Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem (Al-Quds) sebagai ibu kota “Israel”.
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menyerukan warga Palestina untuk melancarkan protes pada hari Jumat (8/12). Dia juga mengajak negara-negara Muslim untuk memutuskan hubungan dengan AS.
Berbicara di sebuah konferensi pers yang disiarkan di televisi Kota Gaza, sebagaimana dilansir Kantor Berita Turki Anadolu Agency, Kamis (7/12), Haniyeh mengajak pemuda Palestina untuk mempertahankan Yerusalem atau Al-Quds.
“Kami meminta orang-orang Palestina agar turun ke jalan pada hari Jumat untuk meluncurkan Intifadhah baru dengan maksud mempertahankan Yerusalem,” ujarnya.
Sebelumnya, tercatat warga Palestina telah melakukan dua kali Intifadhah, yakni pada 1987 sampai dengan tahun 1993 dan tahun 2000 sampai 2005. Saat itu terlihat perlawanan keras yang dilakukan para pemuda Palestina melawan penjajahan Zionis “Israel”.
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (6/12) telah mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota “Israel” dan memindahkan Kedutaan Besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem, meskipun hal itu mendapat penolakan dunia internasional.
Dalam masa kampanye pemilihan Presiden AS, Trump berjanji untuk memindahkan kedutaan negaranya di wilayah jajahan “Israel”, dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Yerusalem sendiri tetap menjadi inti konflik Palestina-“Israel” yang abadi, sebab orang-orang Palestina sendiri akan menjadikan Yerusalem Timur (Al-Quds) yang dijajah Zionis “Israel” sebagai ibu kota negara masa depan. (MNM/Salam-Online)
Sumber: Anadolu Agency