Penjajah Zionis Serang Tim Medis di Palestina

Tim Medis di Palestina kerap diserang pasukan penjajah Zionis

SALAM-ONLINE: Sebuah badan amal meminta penjajah Zionis “Israel” bertanggung jawab atas serangan terhadap tim medis dan pembunuhan terhadap orang-orang Palestina, termasuk membunuh seorang pria Gaza yang tidak memiliki kedua kaki saat aksi protes digelar menyusul  keputusan sepihak Trump yang mengklaim Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibu kota Zionis “Israel”.

Bantuan Medis untuk Palestina (MAP) yang berbasis di London mengatakan, sangat prihatin dengan hilangnya nyawa dan jatuhnya korban luka-luka saat pasukan Zionis menyerang secara brutal demonstran di wilayah-wilayah jajahan Zionis di Palestina.

“Sangat penting bagi petugas kesehatan untuk dapat melakukan pekerjaan menyelamatkan jiwa tanpa takut diserang,” kata CEO MAP Aimee Shalan seperti dilansir Alaraby, Rabu (20/12/2017),

“Penjajah Zionis  seharusnya terlibat penuh untuk melakukan penyelidikan yang tidak memihak terhadap serangan infrastruktur medis,” tegasnya.

Masyarakat Palang Merah Palestina (PRCS) mengatakan, sepuluh orang Palestina telah terbunuh oleh peluru dan serangan udara Zionis “Israel”.

Baca Juga

Sementara lebih dari 3.000 warga Palestina telah terluka oleh peluru karet, peluru baja dan gas air mata sejak 7 Desember lalu.

“Lebih dari 14 pelanggaran dilakukan oleh pasukan Zionis terhadap tim medis antara 7 hingga 16 Desember,” kata PRCS.

Empat staf medis darurat, terluka, dan tim medis ditolak akses atau kebebasannya untuk bergerak sebanyak tiga kali. Kemudian ambulans diserang tentara penjajah itu sebanyak empat kali.

MAP juga mengungkapkan bahwa penyerangan terhadap tim medis di masa lalu tidak terhitung jumlahnya, termasuk serangan di sebuah rumah sakit di Al-Quds (Yerusalem) pada Juli 2017 dan serangan terhadap paramedis selama tahun 2014 di Gaza. (EZ/Salam-Online)

Sumber: Alaraby

Baca Juga