Apresiasi Aksi Bela Palestina, Pemimpin Hamas Ucapkan Terima Kasih kepada Rakyat Indonesia
SALAM-ONLINE: Aksi Bela Palestina 1712 di Monas, Jakarta, menjadi perbincangan bukan hanya di kancah nasional. Namun aksi yang diikuti oleh jutaan massa itu pun menjadi buah bibir dunia, terlebih setelah stasiun televisi internasional seperti Aljazeera meliputnya.
Aksi Bela Palestina yang di pusatkan di Silang Monas itu pun dapat perhatian khusus dari masyarakat Palestina, terutama yang berada di Jalur Gaza. Beredar video yang dipubilkasikan panitia aksi tentang tanggapan positif rakyat Palestina mengenai aksi 1712 tersebut.
Pemimpin kelompok perlawanan Palestina, Hamas, Ismail Haniyyah, turut merespons Aksi Bela Palestina di Monas pada 17 Desember 2017 lalu itu. Dalam video yang beredar, Kepala Biro Politik Hamas itu mengucapkan terima kasih kepada Rakyat Indonesia yang selalu setia membela Palestina.
Ismail menilai Aksi Bela Palestina itu sebagai bukti cinta rakyat Indonesia terhadap Al-Quds dan Palestina. Berikut pernyataan Ismail Haniyyah yang diterima Salam-Online, Kamis (21/12) malam:
Bismillahirrahmaanirrahiim. Segala puji milik Allah, Rabb semesta alam, shalawat dan salam kepada baginda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, kepada keluarganya dan semua sahabatnya.
Bismillaahirrahmaanirrahim, Mahasuci Allah yang telah menjalankan hamba-Nya pada malam hari dari Masjidil Harom ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi alam di sekitarnya agar kami perlihatkan tanda-tanda Kekuasaan Kami. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat.
Wahai saudara-saudariku seluruh rakyat indonesia yang kami banggakan, terimalah salam kami dari Baitul Maqdis. Salam kami dari Palestina yang penuh berkah dan salam kami dari Jalur Gaza. Salam dari kami atas sikap rakyat Indonesia yang sudah berdiri membela Kota Al-Quds, membela Palestina, sebagai sikap penolakan atas sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump—yang memperlihatkan permusuhan kepada umat Islam dan umat Kristiani di Al-Quds, kota yang terdapat Masjid Al-Aqsha di dalamnya sebagai kiblat pertama dan sebagai salah satu dari tiga masjid yang dianjurkan untuk dijaga dan tempat Isra’nya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam.
Kota Al-Quds juga adalah tempat lahir Isa ‘Alaihissalam, Al-Aqsha dan gereja Al-Qiyamat. Maka keputusan Trump merupakan permusuhan terhadap seluruh bangsa, selain sebagai penghinaan kepada umat Islam yang hatinya terikat dengan Al-Quds, Al-Aqsha dan Palestina sebagai tanah keteguhan untuk berjuang.
Kami sangat mengapresiasi rakyat Indonesia yang telah melakukan Aksi Sejuta Umat sebagai bukti kecintaan kepada Palestina dan Al-Quds dan memperlihatkan sikap persatuan Indonesia untuk isu Palestina dan Al-Quds, karena kota Al-Quds tidak bisa dibagi menjadi bagian timur dan barat, tapi ia merupakan Ibu Kota Palestina secara politik dan Ibu Kota Umat Islam secara ideologi.
Maka dari itu saya sangat mengapresiasi seluruh dukungan rakyat Indonesia. Saya harap perjuangan ini berkelanjutan. Jangan berhenti, karena Amerika Serikat mengira umat Islam itu lemah dalam berpikir dan gampang lupa. Mereka yakin bahwa aksi ini akan berhenti sehingga mereka bisa melajutkan konspirasi permusuhan terhadap Palestina, Kota Al-Quds dan umat Islam.
Lanjutkan dan tetap konsisten dengan mengusung tema “Lawan dan Cabut Keputusan Trump” dan tidak mungkin dibiarkan karena ini masalah yang sangat sensitif dan berbahaya untuk kemanusiaan, untuk ad-Din dan bangsa Palestina…
Kami sangat membutuhkan dukungan rakyat Indonesia sebagai negara besar. Semoga Allah memberkahi bangsa Indonesia. (MNM/Salam-Online)