Soal Status Yerusalem, Pemimpin Kristen Palestina Tolak Klaim AS
SALAM-ONLINE: Pemimpin Kristen di Palestina mengecam sekaligus menolak keputusan Amerika Serikat (AS) yang mengklaim Yerusalem (Baitul Maqdis) sebagai ibu kota Zionis “Israel”.
Keputusan sepihak yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump itu disebut telah menghina umat Kristen dan Muslim di seluruh dunia.
“Kami, orang-orang Palestina, Kristen dan Muslim menolak pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibu kota ‘Israel’,” kata Uskup Agung Gereja Yunani Ortodoks, Atallah Hanna dalam pernyataannya di Kota Bethlehem, Tepi Barat, pada Sabtu (23/12/2017).
“AS memberi wilayah pendudukan yang sangat tidak pantas,” ujar Hanna seperti dikutip Aljazeera, Senin (25/12).
Hanna mengatakan kebijakan AS terhadap Yerusalem adalah penghinaan kepada umat Kristen dan Muslim di seluruh dunia yang menganggap kota tersebut sebagai kota paling suci dan merupakan warisan Palestina.
Presiden AS Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel” pada 6 Desember lalu. Kebijakan itu memicu kemarahan dan demonstrasi di sejumlah negara, khususnya negara mayoritas berpenduduk Muslim.
Amerika juga memveto draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang menolak pengakuan AS terhadap Yerusalem. Namun saat sidang darurat Majelis Umum PBB, mayoritas negara mendukung draf resolusi penolakan Yerusalem sebagai ibu kota Zionis “Israel”. (EZ/Salam-Online)
Sumber: Aljazeera