JAKARTA (SALAM-ONLINE): Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab dikabarkan akan kembali ke Indonesia pada 21 Februari 2018 mendatang.
Kabar kepulangan Habib Rizieq itu disampaikan pada Sabtu (27/1/18) di depan Alumni 212 yang tengah menggelar Munas I (25-27 Januari 2018) di Aula Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan.
Adalah Ketua Presidium Alumni (PA) 212—yang dalam Munas I Alumni 212 namanya diganti menjadi Persaudaraan Alumni 212 (PA 212)—Slamet Maarif menyampaikan kabar ini.
“21 Februari 2018, kami Alumni 212 dan simpatisan 212 dari berbagai daerah akan adakan acara penyambutan kedatangan kepulangan HRS di Bandara Soekarno-Hatta,” ujar Slamet di Masjid Al Ittihad, Tebet, Jaksel, Sabtu (27/1/18).
Menurut kuasa hukum Habib Rizieq, Kapitra Ampera, tanggal tersebut dipilih untuk menjaga semangat 212 (21 Februari/212).
Melalui Munas Alumni 212 itu, anggota Dewan Panasihat Persaudaraan Alumni 212, Eggi Sudjana ditunjuk sebagai Ketua Panitia Penjemputan di Bandara Soekarno Hatta.
Menurut Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif, pihaknya siap menyambut kedatangan Dewan Pembina PA 212 itu. Kabar kepulangan Habib Rizieq menjadi pembahasan dalam Musyawarah Nasional Ulama, Tokoh dan Aktivis 212 pada 25-27 Januari 2018 tersebut.
“Kami PA 212 akan menyambut, akan mengawal dan akan berkumpul untuk menyambut kedatangan Imam Besar Umat Islam Habib Rizieq Syihab di Bandara Soekarno Hatta,” ujar Slamet.
Sementara di tempat yang sama Ketua Panitia Penjemputan Habib Rizieq, Eggi Sudjana, berharap kepulangan tokoh Aksi Bela Islam itu tak seperti rencana sebelum-sebelumnya yang selalu batal.
Tanpa bermaksud mendikte, kata Eggi, ia meminta tak ada penangkapan saat kepulangan Habib Rizieq dengan mengerahkan aparat keamanan.
“Semua warga negara diperlakukan sama di depan hukum. Kalau Presiden Jokowi menghendaki perdamaian, hentikan kriminalisai ulama, mungkinkan Habib Rizieq pulang dengan aman,” harap Eggi.
Ia menegaskan, PA 212 hanya ingin pemimpinnya kembali ke Tanah Air tanpa ada proses penangkapan. Jika ada proses penangkapan, kata Eggi, akan ada gerakan masif umat Islam yang diperkirakan menyambut kedatangan Habib Rizieq dalam jumlah jutaan itu.
“Tidak mustahil Bandara Soekarno-Hatta dipenuhi orang-orang yang merindukan Habib, sekitar lima juta, bahkan lebih,” ungkapnya.
Selain membahas kepulangan Habib Rizieq, Munas PA 212 juga mengganti nama dari Presidium Alumni 212 menjadi Persaudaraan Alumni 212.
Munas juga menegaskan PA 212 tetap mendukung Koalisi 212 (Gerindra, PKS dan PAN) dengan catatan ketiga parpol itu tak bergabung dengan partai yang oleh Alumni 212 disebut sebagai partai (pendukung) penista agama.
Selain itu, Munas menempatkan dua tokoh, yaitu Habib Rizieq Syihab sebagai Dewan Pembina tunggal dan Amien Rais menjadi Ketua Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212. (S)