Nasihat Ketua Rabithah Ulama Syam Syaikh Osama Abdul Karim untuk Alumni Suriah
ISTANBUL (SALAM-ONLINE): Syaikh Osama Abdul Karim Ar-Rifa’i Al-Asy’ary As-Syafi’i adalah seorang Ulama asal Damaskus, Suriah. Seperti julukan di belakang namanya, Ulama penulis buku Tafsirul Wajiz yang pernah diterbitkan di Indonesia itu adalah Ulama bermadzhab Asy’ari-Syafi’i.
Meski di Indonesia namanya tidak sepopuler Syaikh Wahbah Zuhaili maupun Syaikh Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthi, namun Syaikh Osama termasuk Ulama yang disegani di Tanah Syam. Sebelum revolusi pecah di Suriah, Syaikh Osama aktif sebagai pengajar di Masjid Ar-Rifa’i yang terletak di Kfar Susyeh, jantung kota Damaskus, sebuah masjid yang diambil dari nama ayahnya, ‘Abdul Karim Ar-Rifa’i’.
Setiap hari ba’da shalat subuh, kecuali hari Jum’at, Ulama yang sangat disegani oleh banyak kalangan itu selalu dikerumuni ratusan muridnya dari berbagai kalangan: Ulama, Imam dan Khatib Masjid-masjid, pengusaha, pejabat pemerintah, pedagang, bahkan mahasiswa dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Setelah revolusi bergolak di Suriah, Syaikh Osama yang mengetuai Rabithah Ulama Syam itu terpaksa harus mengungsi ke Istanbul, Turki, karena Rezim Basyar Asad mengejar dan memburunya.
Ketika digelar Muktamar Ulama dan Aktivis Suriah di Istanbul, Turki, 11–12 April 2014, para Ulama Syam mengangkatnya sebagai Ketua Umum Majelis Islam Suriah.
Mengenai sikapnya terhadap Rezim Basyar Asad, Syaikh Osama tegas mengatakan bahwa rezim tersebut adalah rezim yang jahat dan zalim.
Ketika Salam Channel mewawancarainya di Istanbul, Syaikh Osama mengeluarkan pernyataan atau nasihat bagi para pelajar atau alumni Suriah di Indonesia yang sebagiannya memilki sikap berbeda dengannya, yakni mendukung yang disebut Syaikh Osama sebagai rezim zalim. Rezim yang selama ini didukung Rusia dan Negara Syiah, Iran. Berikut Petikan wawancaranya:
(MNM/Salam-Online)