Ini Sketsa Wajah Pembunuh Anggota Hamas Fadi Al-Bathsy di Malaysia
KUALA LUMPUR (SALAM-ONLINE): Polisi Malaysia telah merilis sketsa wajah gabungan dua pelaku yang diduga membunuh seorang anggota Hamas, Dr Fadi Muhammad Al-Bathsy, di Kuala Lumpur.
Dua pria bersepeda motor menembakkan setidaknya 14 tembakan ke arah Fadi Al-Bathsy, seorang dosen teknik dan Imam Masjid asal Jabaliya, utara Gaza, Palestina, di Kuala Lumpur pada Sabtu (21/4/2018) Subuh.
Peringatan telah dikeluarkan untuk para tersangka di semua titik keluar di negara itu, kata polisi, Senin (23/4).
Hamas, kelompok yang memerintah Jalur Gaza, menuduh agen mata-mata Mossad membunuh Al-Bathsy. “Israel” membantah tuduhan itu.
“Foto-foto yang dihasilkan oleh komputer terkait para tersangka didasarkan pada deskripsi oleh para saksi,” kata Kepala Kepolisian Malaysia Inspektur Jenderal Mohamad Fuzi Bin Harun kepada wartawan sebagaimana dilansir Aljazeera, Senin (23/4).
Berwajah Eropa atau Timur Tengah
Polisi menunjukkan dua tersangka berkulit terang yang kemungkinan orang Eropa atau Timur Tengah.
“Mereka berkulit putih, mempunyai janggut, berbadan tegap setinggi kira-kira 1,8 meter. Mengendarai sepeda motor jenis BMW GS atau Kawasaki Versys warna hitam saat kejadian. Keduanya membawa ransel, mengenakan jaket dan berkacamata,” ungkap Fuji.
Foto-foto yang dirilis memperlihatkan salah seorang tersangka mengenakan helm dan berkacamata.
Sementara pemeriksaan forensik menunjukkan bahwa korban meninggal karena banyak mengeluarkan darah di bagian kepala dan tubuhnya.
“Kami akan mengirimkan beberapa peluru yang dikumpulkan ke ahli analisis kami untuk menentukan jenis senjata apa yang digunakan dalam pembunuhan keji ini,” ujar Mohamad Fuzi. Dia mengatakan tidak yakin apakah orang-orang itu masih di Malaysia.
“Kami tidak bisa menutup pintu keluar kami dan kami tidak memiliki informasi lain selain dari fitur wajah itu,” katanya.
Sebelumnya Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Sabtu (21/4), para tersangka diyakini orang Eropa yang memiliki hubungan dengan agen intelijen asing.
Sementara Menteri Pertahanan penjajah “Israel”, Avigdor Lieberman menepis klaim peran Mossad dalam pembunuhan itu. Ia menyatakan bahwa Al-Bathsy terbunuh sebagai bagian dari perselisihan internal Palestina.
Mossad disebut telah melakukan sejumlah pembunuhan besar-besaran terhadap warga Palestina di seluruh dunia, meskipun “Israel” membantah tuduhan tersebut.
Sebut misalnya, agen mata-mata Zionis itu dituduh mengeksekusi pembunuhan komandan militer Hamas Mahmoud al-Mabhouh di kamar hotelnya di Dubai pada 2010.
Pada 2016, Hamas menyalahkan Mossad atas pembunuhan seorang warga Tunisia yang disebut sebagai salah satu ahli drone gerakan perlawanan Palestina tersebut.
Mohammad Zawahri, ahli drone itu, pernah tinggal di beberapa negara selama beberapa tahun dan menjalin hubungan yang erat dengan Hamas. Zawahri dikenal sebagai pembuat “Drone Ababil” untuk melawan penjajah “Israel”.
Jauh sebelum itu, ilmuwan terkenal yang juga anggota Hamas, Yahya Ayyash, gugur dalam pembunuhan lewat operasi intelijen. Pria berjuluk “El-Mohandis” (Sang Insinyur) itu dibunuh pada 5 Januari 1996. (S)
Sumber: Aljazeera