Putra Mahkota Saudi Tekan Pemimpin Palestina Terima Proposal Perdamaian AS atau Diam!
SALAM-ONLINE: Putra Mahkota Saudi, Mohammad Bin Salman (MBS) diberitakan mengatakan kepada pemimpin kelompok Yahudi yang bermarkas di AS bahwa pemimpin Palestina harus menerima syarat untuk perdamaian yang diajukan oleh Presiden AS Donald Trump, media “Israel” melaporkan.
Selama pertemuan tertutup pada Maret lalu di New York dengan para pemimpin organisasi Yahudi, MBS dikatakan telah mengecam keras Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menurut Channel 10, Minggu (29//4/2018), mengutip kawat diplomatik dan sumber penjajah “Israel”.
“Dalam beberapa dekade terakhir kepemimpinan Palestina telah kehilangan satu kesempatan dan menolak semua proposal perdamaian yang diberikan,” kata MBS dalam sebuah laporan yang dipublikasikan di situs web Axios oleh Barak Ravid, koresponden diplomatik senior Channel 10 sebagaimana dikutip Aljazeera, Senin (30/4).
“Sudah saatnya rakyat Palestina menerima proposal dan setuju untuk datang ke meja perundingan atau berhenti mengeluh dan diam!” seru pewaris tahta Kerajaan Saudi Arabia (KSA) itu.
Seperti diketahui, secara sepihak Trump mengakui Yerusalem (Al-Quds) sebagai ibu kota jajahan Zionis “Israel” pada 6 Desember 2017 lalu, sebuah langkah yang mengundang kecaman internasional.
Para pemimpin Palestina memandang Yerusalem Timur, yang secara militer dijajah “Israel”, ke depannya sebagai ibu kota negara Palestina merdeka.
MBS dilaporkan menekan Presiden Mahmoud Abbas untuk menerima kerangka proposal perdamaian versi AS setelah pengakuan Trump atas Yerusalem sebagai ibu kota wilayah jajahan Zionis.
Namun, pemimpin Palestina telah memboikot Gedung Putih sejak pengakuan sepihak Trump tersebut. Abbas mengatakan AS tidak lagi menjadi “mediator yang jujur” dalam pembicaraan damai.
Mohammad bin Salman dan menantu laki-laki Trump, Jared Kushner yang Yahudi itu, dilaporkan memiliki hubungan dekat. Kushner, yang kedua orang tuanya Yahudi fanatik tersebut, mengulurkan tangan kepada MBS untuk meminta petunjuk setelah Trump menunjuknya masuk ke dalam tim yang akan mengawasi negosiasi antara Palestina dengan “Israel”.
Setelah mengkritik kepemimpinan Palestina, MBS lebih lanjut menyatakan bahwa perundingan perdamaian antara “Israel” (penjajah) dengan Palestina harus bergerak maju sebelum Arab Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya menormalkan hubungan mereka dengan “Israel”.
Para pejabat Saudi sendiri belum mengomentari laporan tersebut. (S)
Sumber: Aljazeera