Ribuan Warga Palestina Terjebak Saat Mesir Tutup Kembali Perlintasan Rafah-Gaza
RAFAH (SALAM-ONLINE): Rezim kudeta Mesir menutup perlintasan perbatasan Rafah-Gaza setelah membukanya selama tiga hari, administrator penyeberangan mengatakan, lansir Middle East Monitor, Rabu (2/5/2015).
Akibatnya, ribuan warga Palestina yang berkepentingan untuk melintas, keluar dari daerah kantung itu, terjebak di perbatasan Gaza-Rafah tersebut.
Selama tiga hari dibuka, diberitakan 233 warga Palestina telah menyeberangi perbatasan, 89 kembali ke wilayah Gaza yang dikepung. Sementara ada tiga orang yang dikembalikan lagi ke Gaza dengan “alasan yang tidak diketahui”.
Namun, setelah tiga hari dibuka, perbatasan Rafah-Gaza kembali ditutup oleh otoritas Mesir, Rabu (2/5) kemarin, mengakibatkan terjebaknya ribuan warga Palestina yang mengira pintu perlintasan masih dibuka.
Mesir, bekerja sama dengan Zionis, telah menutup perbatasan Rafah sejak dimulainya blokade atas Gaza pada 2007 oleh penjajah tersebut. Perbatasan hanya dibuka dalam situasi dan kondisi tertentu yang memungkinkan beberapa orang Palestina meninggalkan atau kembali ke Gaza setiap beberapa bulan.
Untuk tahun ini tercatat perbatasan Rafah-Gaza baru dibuka selama 20 hari.
Rafah merupakan pintu perlintasan bagi dua juta warga Gaza-Palestina yang sangat membutuhkan untuk melakukan perjalanan mereka, ke Mesir atau negara lain. Lebih dari 30.000 warga Palestina di Gaza khususnya sangat membutuhkan perjalanan tersebut, baik untuk bekerja, belajar, reuni keluarga atau bantuan medis.
Penyeberangan lain di Gaza, Erez, berada di bawah kendali pasukan penjajah “Israel”. Hanya masyarakat internasional dan warga Palestina dengan izin khusus yang diizinkan mengaksesnya.