Pemerintah RI Diminta Tegas Tolak Rencana Trump Pindahkan Kedutaan AS ke Al-Quds
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), Ustadz Bachtiar Nasir, meminta pemerintah RI untuk lebih tegas dan nyata dalam menolak rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Kota Al-Quds (Yerusalem).
Ustadz Bachtiar mengharapkan Indonesia face to face dalam menghadapi AS dan menggunakan haknya sebagai negara Muslim terbesar di dunia.
“Jangan hanya memberikan anjuran ke PBB dan OKI. Tapi memberikan teguran langsung ke pemerintah Amerika,” kata Ketua Koalisi Indonesia Pembela Baitul Maqdis ini di Jakarta, Senin (7/5/2018).
Oleh karenanya, barisan ulama, kaukus parlemen dan para advokat yang konsen terhadap pembelaan Baitul Maqdis, Palestina, papar Ustadz Bachtiar, dalam waktu dekat akan menyambangi pemerintah Indonesia untuk mendesak segera mengambil sikap.
“Semua ini akan bergabung. Secepatnya setelah ini kita akan berkoordinasi,” papar Ustadz Bachtiar.
Terkait dengan Aksi Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis yang akan digelar pada Jum’at (11/5) mendatang di Monas, Pembina AQL Islamic Center ini berharap aksi tersebut didengar dunia, khususnya AS, bahwa Indonesia khususnya rakyatnya, menentang keputusan sepihak Trump.
“(Kita berharap) dunia mendengar bahwa Indonesia bersatu (membela Palestina), khususnya dari rakyatnya,” ujarnya.
AS, menurut Ustadz Bachtiar, dengan rencana pemindahan kedutaannya, bukan hanya menistakan sejumlah resolusi Dewan Kemanan ataupun Majelis Umum PBB, namun negara di bawah Trump itu juga telah membuat potensi konflik dunia.
“Tetapi juga sudah menjadi pemicu konflik horizontal, yang memicu pada kekacauan di dunia,” terangnya. (MNM/Salam-Online)