JAKARTA (SALAM-ONLINE): Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Dr Mardani Ali Sera, memiliki pandangan berbeda dengan Presiden PKS Sohibul Iman terkait nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di bursa pilpres 2019.
Sohibul menilai Anies lebih pantas menjadi capres ketimbang cawapres di pilpres 2019 nanti. Namun Mardani sendiri berpandangan bahwa Anies lebih baik menyelesaikan dulu jabatannya sebagai gubernur.
“Sebaiknya tetap (menjabat gubernur). Tapi kalau nanti publik meminta maju, ya itu kan ‘bukan maunya saya, maunya publik’,” ujar Mardani saat ditemui di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).
Mardani yang juga pernah menjadi tim pemenangan Anies di Pilgub DKI tahun 2017 lalu, mengaku sempat melakukan Polling di media sosial Facebook dan Twitter mengenai pencalonan Anies di pilpres. Hasilnya, ungkap Mardani, di Facebook 52 persen dari hampir 16.000 yang ikut polling tidak setuju dengan pencalonan Anies di pilpres.
Sementara di Twitter, kata Mardani, justru kebalikannya. “Di twitter lima puluh dua persen mendukung, jadi tebalik. Saya bisa memetakan karena di Facebook tuh hampir enam belas ribu yang ikut. Di twitter hampir dua puluh ribu,” ujar Mardani.
Namun, menurut Mardani, perihal pengusungan capres dan cawapres masih bersifat dinamis. Saat ini, kata dia, elite-elite partai tengah intensif melakukan pertemuan dan konsolidasi. Dia juga menegaskan bahwa ungkapan Sohibul mengenai Anies bukanlah keputusan. Keputusan terakhir PKS akan dilkeluarkan setelah meusyawarah dan persetujuan Mejelis Syuro.
“Pengambil keputusannya nanti Majelis Syuro,” kata Mardani. (MNM/Salam-Online)