Krisis Listrik Ancam Nyawa Pasien di Rumah Sakit Gaza
SALAM-ONLINE: Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengumumkan kembali krisis yang dialami warga Palestina di Jalur Gaza terkait di sektor kesehatan.
Dalam keterangan pers yang diterima Salam-Online, Ahad (22/7/2018) malam, krisis yang dialami di bidang kesehatan salah satu penyebabnya adalah sektor daya dan bahan bakar yang diperuntukkan bagi generator listrik rumah sakit yang sekitar sebulan lagi terancam habis.
Krisis listrik di Gaza saat ini termasuk yang terparah. Pemadaman listrik bisa mencapai 16 sampai 20 jam perhari.
Pada Februari 2018, dengan pendanaan dari Qatar, Emirat dan IDB, sektor kesehatan Palestina berhasil menyediakan bahan bakar cadangan untuk tetap dapat memberikan layanan kesehatan hingga pertengahan Agustus 2018.
Mengingat hal tersebut, berarti sebagaimana diungkapkan Kementerian Kesehatan Palestina, sekitar satu bulan lagi bahan bakar cadangan tersebut akan habis.
“Dalam waktu kurang dari sebulan, kecuali dana tersebut dijamin, sektor Kesehatan di Gaza akan berada dalam situasi yang mengerikan sehingga membahayakan nyawa pasien,” ungkap Direktur Umum Direktorat Kerja Sama Internasional Kementerian Kesehatan Palestina, Dr Ashraf Abu Mahadi dalam keterangan pers yang diterima Salam-Online, Ahad (22/7) malam.
Menurut Dr Ashraf, setidaknya bahan bakar yang dibutuhkan rumah sakit dalam satu bulan, paling sedikit adalah 450.000 liter.
Oleh karena itu, kata dia, dalam situasi keseluruhan yang tidak stabil di Gaza dan kurangnya dana yang dimiliki, Kementerian Kesehatan Palestina meminta semua lembaga bantuan kemanusiaan dan dunia internasional, agar mengambil langkah cepat untuk membantu kesulitan yang saat ini dialami warga Gaza.
“Kementerian Kesehatan Palestina meminta semua mitra lembaga kemanusiaan dan bantuan, komunitas internasional yang lebih luas, untuk melakukan tindakan cepat,” pinta Dr Ashraf. (MNM/Salam-Online)