PA Menarik Diri, Hamas Ambil Alih Pengelolaan Perbatasan Rafah
Setelah Otoritas Palestina (PA) menarik diri dari pengelolaan perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir, Hamas mengambil alih tanggung jawab itu.
GAZA (SALAM-ONLINE): Kementerian Dalam Negeri yang dikelola Hamas pada Senin (7/1/2019) mengambil alih tanggung jawab pengelolaan perbatasan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir.
Langkah itu seperti dilansir Anadolu Agency, Senin (7/1) terjadi sehari setelah Otoritas Palestina (PA) yang berbasis di Ramallah tiba-tiba menarik personelnya dari perbatasan tersebut.
PA mengatakan pihaknya menarik personelnya dari perbatasan Rafah (antara Gaza dan Mesir) sebagai protes atas tindakan keras Hamas terhadap anggotanya di Jalur Gaza.
Faksi-faksi Palestina yang mengecam langkah PA, memperingatkan bahwa penarikan itu akan memperdalam keretakan Palestina.
Fatah, yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas, menuduh Hamas menangkap ratusan anggota kelompok mereka di Gaza menjelang peringatan 54 tahun berdirinya Fatah, sebuah klaim yang dibantah oleh Hamas.
Kedua pihak telah berselisih sejak Hamas menang pemilu dan mengambil alih Gaza pada 2007 dari Fatah setelah pertempuran jalanan dimenangkan oleh Hamas.
Situasi yang memanas antara kedua gerakan pekan lalu itu, oleh para pengamat digambarkan sebagai “paling serius” sejak penandatanganan perjanjian rekonsiliasi terakhir pada Oktober 2017 di Mesir.
Pada Jumat (4/1), penyerang bertopeng menyerbu markas Perusahaan Penyiaran Palestina di Kota Gaza. Serangan itu sendiri dikecam oleh Hamas.
PA mengambil kendali perlintasan Rafah dari Hamas pada akhir 2017 di bawah perjanjian rekonsiliasi antara kedua kelompok yang diperantarai Mesir. (mus)
Sumber: Anadolu Agency