LSM Palestina Gelar Seminar Bahas Krisis Gaza
Para pejabat dan pengacara Palestina sepakat bahwa alasan utama kesulitan dan krisis di Gaza adalah perpecahan di antara orang-orang Palestina dan blokade Zionis.GAZA (SALAM-ONLINE): Sebuah organisasi non-pemerintah (NGO/LSM) Palestina yang independen menggelar seminar pada Rabu (30/1/2019) di Gaza untuk membahas kekurangan air, listrik, bahan bakar dan obat-obatan yang terus berlangsung serta masalah yang dihadapi oleh LSM.
Pejabat dan pengacara Palestina yang menghadiri seminar yang digelar oleh Komisi Internasional untuk Mendukung Hak Rakyat Palestina (ICSPR) itu, setuju bahwa alasan utama masalah yang dihadapi Gaza adalah perpecahan di antara warga Palestina dan blokade Zionis.
Sektor yang paling terkena dampak adalah sektor kesehatan, kata Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza.
Masalah-masalah ini telah menyebabkan kurangnya obat-obatan, persediaan medis dan sumber daya manusia di sektor ini, kata Qidra.
Dia juga mencatat bahwa obat-obatan dan persediaan medis di gudang Kementerian Kesehatan telah turun 45 persen. “Sektor kesehatan Gaza membutuhkan pasokan tersebut senilai $ 40 juta UDS,” katanya seperti dilansir Anadolu Agency (AA), Kamis (31/1).
Sementara itu, Amjad al-Shawa, Ketua Jaringan Organisasi Non-pemerintah Palestina di Gaza, mengatakan LSM di Gaza sangat dipengaruhi oleh provokasi Zionis terhadap warga Palestina di luar negeri. Dan sebagai hasilnya, Uni Eropa (UE) telah memutuskan untuk tidak mendukung LSM di Palestina.
Karena keputusan UE, LSM Palestina telah dilihat secara tidak adil karena dianggap sebagai organisasi yang mencurigakan, ditambah lagi bank menutup rekening LSM tersebut.
Juga, Abu al-Umereyn, anggota dewan dari perusahaan distribusi listrik di Gaza, mengatakan Jalur Gaza mengalami krisis energi terburuk dalam 24 tahun karena sumber daya yang terbatas dan peningkatan konsumsi.
Dia menekankan bahwa krisis energi terutama terkait dengan pendudukan/penjajahan Zionis.