Di Jalur Gaza, yang ditutup seperti kamp yang terkurung dan terpisah, kata Hass, tinggal sekitar dua juta orang, salah satu tempat paling padat penduduknya di dunia. Sekitar 70 persen dari mereka adalah keturunan pengungsi yang diusir dari rumah mereka.
SALAM-ONLINE: Penjajah Zionis memiliki rencana untuk mengisolasi Jalur Gaza dan menghilangkannya dari akarnya. Hal itu berarti akan mengubah wilayah kantong pesisir itu menjadi sebuah Kamp Konsentrasi Raksasa.
“Dan itu tidak ada hubungannya dengan Hamas,” tulis wartawan Zionis, Amira Hass di Haaretz, Jumat (8/2/2019), yang dikutip Middle East Monitor (MEMO).
Hass mengatakan bahwa otoritas Zionis memperketat cengkeraman mereka di Jalur Gaza. “Jadi, Jalur Gaza hari ini adalah Kamp Konsentrasi,” tulisnya.
Di Jalur Gaza, yang ditutup seperti kamp yang terkurung dan terpisah, kata Hass, tinggal sekitar dua juta orang, salah satu tempat paling padat penduduknya di dunia. Sekitar 70 persen dari mereka adalah keturunan pengungsi yang diusir dari rumah mereka.
Tidak adanya kebebasan bergerak, ujar Hass, membuat warga Gaza hidup dalam pengangguran, kemuraman, kemiskinan, penyakit, depresi, air dan tanah yang terkontaminasi, dan ketergantungan pada bantuan yang terus berkurang. Meskipun tanpa pengeboman dan serangan militer.
“Kamp Konsentrasi Gaza telah ada di bawah kondisi yang lebih keras selama hampir tiga dekade … Sebelum Hamas mengambil alih,” ungkapnya.
“Zionis memiliki tujuan politik dalam pikiran untuk mengubah Gaza menjadi Kamp Konsentrasi Raksasa: mengurangi penduduknya sehingga akan menjadi entitas yang terpisah, kehilangan sejarah, akar dan hak kepemilikan,” kata Hass. (mus)
Sumber: MEMO