Lawan Zionis, Malaysia Gelar Konferensi Internasional tentang Palestina
Pemerintah Malaysia, sejumlah lembaga kemanusiaan dan ormas Islam Malaysia menggelar Konferensi internsional tentang Paletina. Tujuannya antara lain untuk menyuarakan perlawanan terhadap penjajah Zionis.
PUTRAJAYA (SALAM-ONLINE): Sejumlah lembaga kemanusiaan dan ormas Islam Malaysia, bekerja sama dengan Pemerintah Malaysia menggelar Konferensi Internasional mengenai Palestina. Konferensi tersebut digelar di Akim Auditorium, Islamic Complex, Prcint 3, Putrajaya, Malaysia pada 23-24 Maret 2019.
Menurut Ketua Pelaksana Datuk Seri Syaikh Ahmad Awang, Konferensi yang bertajuk “ASEAN Plus NGO’s Conference in Defence of Baitul Maqdis and Masjid Al-Aqsha” tersebut digelar, setidaknya memiliki empat tujuan strategis.
Pertama, mengirimkan respons yang kuat kepada lembaga kemanusiaan (NGO) di ASEAN untuk melawan agresi Zionis dan pelanggaran hukum internasional terhadap Palestina.
Kedua, memobilisasi umat Islam di ASEAN untuk bangkit dan melawan penjajahan Zionis yang telah menduduki Baitul Maqdis dan Masjid Al-Aqsha Mubarak.
Ketiga, untuk merangkai kerangka aksi membebaskan Masjid Al-Aqsha dan upaya kemerdekaan Palestina yang seutuhnya.
Keempat, agar dapat merintis Aliansi umat Islam dan Masjid-Masjid Se-ASEAN untuk mempertahankan Al-Aqsha.
“Konferensi ini ialah upaya yang kita lakukan untuk kemerdekaan Palestina,” ungkap Syaikh Awang dalam sambutannya saat pembukaan Konferensi sebagaimana dilaporkan wartawan Salam-Online, TB M Nizar Malisye dari Putrajaya, Malaysia, Sabtu (23/3/2019).
Selain itu, dia juga berharap konferensi dapat menarik perhatian dunia mengenai isu Palestina yang saat ini berada di bawah jajahan Zionis Yahudi.
“Kami Berharap konferensi ini dapat menyuarakan dengan keras untuk menarik perhatian dunia mengenai isu agresi dan perbuatan kriminal yang dialami orang Palestina,” tegas Syaikh Awang.
Konferensi sendiri, menghadirkan belasan pembicara yang terdiri dari para aktivis dan akademisi untuk membicarakan segala hal yang berhubungan dengan kemerdekaan Palestina.
Sementara President Of Malaysian Consultative Counsil of Islamic Organization (MAPIM), Mohd Azmi Abdul Hamid menegaskan bahwa konferensi bukan hanya untuk pertemuan para akademisi dan aktivis belaka.
Namun, menurutnya, konferensi haruslah dijadikan ajang menyusun rencana aksi nyata untuk membebaskan Al-Quds dan Al-Aqsha. Oleh karenanya dia menyerukan umat untuk bersatu.
“ASEAN Plus NGO’s Conference adalah inisiatif di level regional untuk menyeru para akademisi dan aktivis dalam bekerja untuk membaskan Al-Aqsha,” ujar Mohd Azmi.
Konferensi juga dihadiri peserta yang bukan hanya berasal dari negara-negara di ASEAN. Namun juga beberapa negara di Asia, Eropa, Afrika dan Amerika Serikat. (MNM/salam-online)