Pastor Alex Awad Ajak Kaum Yahudi Melawan Penjajahan Zionis
Tak hanya umat Islam yang aktif mempejuangkan kemerdekaan Pakestina, di pihak Kristiani pun banyak melakukan hal yang sama. Salah satunya adalah Pastor Alex Awad.
KUALA LUMPUR (SALAM-ONLINE): Sebagian dari kita mungkin masih ada yang mengira bahwa pertikaian yang terjadi di tanah Palestina saat ini adalah konflik antara kelompok Yahudi Zionis— yang berambisi mendirikan “negara Israel”—dengan umat Islam di pihak penduduk Palestina yang terjajah.
Maka tak ayal, saat membicarakan isu Palestina mestilah dikaitkan dengan umat Islam (saja). Padahal, di tanah Palestina sendiri ada juga umat Kristiani yang hidup dan memiliki nasib yang sama dengan umat Islam Palestina.
Sebagaimana umat Islam yang aktif menyuarakan kemerdekaan Palestina, Baitul Maqdis (kota suci Yerusalem), dan Masjid Al-Aqsa, di pihak umat Kristiani pun banyak yang melakukan hal yang sama. Salah satunya adalah Pastor Alex Awad,
Pastor Alex adalah seorang lelaki berdarah Arab Palestina yang aktif berbicara mengenai penderitaan umat Kristiani di Palestina di bawah penjajahan Zionis Yahudi. Isu kemerdekaan Palestina telah dia sampaikan di berbagai forum internasional.
Alasannya adalah, kezaliman yang dialami umat Islam Palestina menurut Alex, juga dialami oleh umat Kristiani yang telah lama hidup berdampingan dengan umat Islam di tanah Syam tersebut.
Di sebuah acara konferensi lembaga kemanusiaan inetrnasional bertajuk “ASEAN Plus NGO’s Conference in Defence of Baitul Maqdis and Masjid Al Aqsa” di Auditorium Jakim, Putrajaya, Malaysia pada Sabtu, (23/3/2019) yang juga diikuti wartawan Salam-Online, TB M NIzar Malisye, Pastor Alex pun menyampaikan keresahannya.
Hadir sebagai pembicara, Pastor Alex menyinggung pihak Kristiani di belahan dunia mana pun untuk tidak serta merta bersama Zionis dalam memerangi rakyat Palestina. Dia mengungkapkan ketidaksetujuannya kepada kaumnya itu secara tegas.
Alex mengungkapkan bahwa masih banyak umat Kristiani di dunia yang bangga dengan simbol-simbol Zonis dan mendukung penjajahannya atas tanah Palestina. Padahal kenyataannya, ungkap dia, umat Islam dan Kristiani telah lama bersatu melawan penjajahan Zionis Yahudi.
Bahkan, Pastor Alex juga mengajak kaum Yahudi untuk bergabung bersama dirinya dan jutaan umat Islam Palestina untuk melawan kezaliman dan penjajahan yang dilakukan Zionis Yahudi.
“Kami Kristen, Muslim dan Yahudi harus memperjuangkan keadilan di Palestina. Injil mengatakan Tuhan mencintai semua manusia, Injil tidak mengatakan Tuhan mencintai ‘Israel’ atau Kristen saja. Jika Tuhan mencintai semua manusia, kita juga harus melakukanya. Berarti kita harus mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk kemerdekaannya,” ujar Pastor Alex.
Tragedi perampasan tanah dan bangunan, sampai dengan penganiayaan dan pembunuhan yang dilakukan penjajah Zionis terhadap umat Islam Palestina, juga dialami oleh umat Kristiani, ungkap Pastor Alex.
Bahkan keluarga Pastor Alex adalah salah satu yang jadi korban kebrutalan Zionis. Dia mengatakan, ayahnya tewas ditembak sniper tentara zionis pada sekitar tahun 1970-an, saat umat Islam dan umat kristiani bersatu melawan penjajahan Zionis.
“Kami semua selalu mendoakan kedamaian bagi Yerusalem. Kami tinggal di sana hingga 1948. Ketika orang-orang Yahudi datang dan mengusir semua orang Muslim dan Kristen dari tanah suci, semua orang melakukan perlawanan dan di situlah ayahku tertembak oleh sniper Zionis dan meninggal dunia,” kata Pastor Alex.
Bukan hanya itu, dia bersama Ibu dan keenam saudaranya, terpaksa harus mengungsi bersama orang-orang Palestina lainnya. Keindahan kota Yerusalem pun tak bisa dia nikmati lagi sebagaimana saat dia kecil.
“Saat saya kecil, saya dapat melihat Masjid Al Aqsa dari jendela rumah saya,” kenang Pastor Alex. (MNM/salam-online)