Komunitas Pecinta Al-Aqsha Gelar Safari Ramadhan bersama Tokoh Palestina
JAKARTA (SALAM-ONLINE): Komunitas Pecinta Al-Aqsha (KPA) pada Ramadhan tahun ini menggelar program spesial dengan menghadirkan beragam tokoh asal Palestina.
Dalam rangkaian acara bertema “Safari Ramadhan 1440 Hijriah”, KPA menghadirkan para syaikh dan syaikha, pemuda inspiratif, aktivis dan pelajar asal Palestina.
Mereka akan bercerita tentang negeri yang diberkahi itu dari masjid ke masjid di Tangerang, Jakarta dan Solo. Program ini diluncurkan pada 5 Mei lalu dan dijadwalkan berlangsung hingga 20 Mei 2019.
Panita acara, Ana Lustiyowati, menjelaskan, Safari Ramadhan digelar sebagai sarana edukasi umat, pengumpulan bantuan serta untuk menumbuhkan kepedulian dan cinta terhadap kiblat pertama umat Islam, yakni Masjidil Aqsha.
“Melalui rangkaian kegiatan ini dapat dirasakan betapa cinta dapat membuat seseorang memberikan yang terbaik untuk yang dicintainya. Begitu pun dengan masyarakat Indonesia yang cinta terhadap Palestina. Apapun rela mereka berikan untuk perjuangan negara tersebut,” ucap Ana.
Bentuk kepedulian itu, lanjut Ana, diekspresikan dengan berbagai cara. Ada seorang ibu yang rela melepas koleksi kesayangannya untuk dijual sebagai donasi, ada pula ibu yang menyisihkan jatah belanja untuk kemudian didonasikan ke Palestina atas nama suaminya yang telah tiada.
“Semua itu dilakukan karena cinta pada saudara-saudaranya di Palestina. Karena cinta itu, timbul rasa memiliki tanah wakaf (Masjidil Aqsha) yang merupakan tanggung jawab umat Islam seluruh dunia,” ujar Ana.
Perjuangan dan Al-Qur’an
Ketua KPA Nieke Pangeran menyampaikan, program ini merupakan hasil kerja sama antara organisasi yang dia pimpin dengan Adara Relief International. Keduanya sukses menggelar program Safari Ramadhan yang diadakan pada 15 Mei lalu di Masjid Raya Al-Muhajirin Buana Gardenia, Kota Tangerang.
Dalam pantuan Nieke, masyarakat tampak antusias mengikuti acara tersebut, khususnya para orang tua. Ini lantaran tema yang diusung saat itu berbicara mengenai parenting ala ‘emak-emak’ Palestina.
Salah satu pembicara yang dihadirkan adalah perempuan yang menjadi aktivis perjuangan dan pendidikan Palestina dari organisasi Nisa al-Aqsha Syaikha Ishraq Yahya Awwad.
Dia menyampaikan, kunci utama yang wajib ditanamkan kepada para pejuang Palestina adalah interaksi dengan Al-Quran. Sejak kecil, anak-anak Palestina telah dididik untuk berteman-setia dengan Kitab Suci umat Islam itu.
Menurutnya, keyakinan mereka terhadap Al-Quran itulah yang membuat anak-anak Palestina tidak gentar dengan penjajahan bangsa Yahudi.
Acara itu juga dihadiri oleh istri dari Wali Kota Tangerang Aini Suci yang dalam sambutannya menegaskan bahwa Indonesia menolak berbagai bentuk penjajahan yang dilakukan Zionis Yahudi terhadap bangsa Palestina.
“Penjajahan itu sudah berakhir saat Indonesia merdeka pada 1945. Tapi sampai 2019 ini masih ada saja penjajahan. Ini tidak sesuai dengan UUD 1945 yang didengungkan oleh founder Republik Indonesia Soekarno-Hatta,” tegasnya.
Sejumlah tokoh asal Palestina yang dihadirkan antara lain Direktur Markaz Tahfizh Al-Quran di Yordania Syaikh Amin Muhammad Mahmud al-Tradat, aktivis NGO Palestina Nisa Al-Aqsha Syaikha Ishraq Yahya Awwad, pemuda Palestina kandidat doktor Ekonomi Islam di International Islamic University Malaysia (IIUM) Abdullah Abu Sulthan, aktivis Palestina Syaikha Khadijah Abdurrahman dan Syaikh Husameddin Salama Asy-Syar’i. Juga tidak lupa ketua sekaligus pendiri Adara Relief International Syaikha Nurjanah Hulwani yang mengiringi para tokoh Palestina selama Safari Ramadhan berlangsung. (SF/SALAM-ONLINE)