Dibantu Rusia dan Teroris Dukungan Iran, Rezim Suriah Rebut Khan Shaykhun
IDLIB (SALAM-ONLINE): Pasukan rezim Suriah pada Kamis (22/8/2019) mengambil alih kota Khan Shaykhun di provinsi Idlib dari pejuang oposisi.
Rezim Basyar Asad mengambil kendali kota dengan dukungan dari kelompok-kelompok teroris asing yang didukung Iran dan pasukan khusus Rusia, lapor kantor berita Anadolu, Kamis (22/8).
Tindakan Rusia ini bertentangan dengan Kesepakatan di Sochi. Turki dan Rusia menyetujui September 2018 lalu di Sochi untuk menjadikan Idlib di barat laut Suriah sebagai zona de-eskalasi—yang melarang secara tegas aksi agresi.
Dalam kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap berbasis di daerah-daerah tempat mereka selama ini. Sementara Rusia dan Turki akan melakukan patroli bersama di daerah tersebut untuk mencegah kembali pertempuran.
Namun, rezim Suriah dan sekutu-sekutunya secara kontinyu terus telah melanggar ketentuan-ketentuan gencatan senjata. Mereka kerap melancarkan serangan di dalam zona de-eskalasi.
Zona de-eskalasi saat ini adalah rumah bagi sekitar 4 juta warga sipil. Termasuk ratusan ribu warga yang baru-baru ini diungsikan oleh pasukan rezim di seluruh wilayah yang lelah perang.
Rusia mengaku mau lanjutkan kerja sama dengan Turki
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada Kamis (22/8) bahwa Moskow akan melanjutkan kerja sama dengan Turki dalam kerangka kesepakatan Sochi.
“Mengenai situasi di Idlib, kami percaya penting untuk mematuhi semua perjanjian di provinsi itu,” katanya.
Zakharova juga menyatakan komitmen Moskow terhadap implementasi perjanjian yang relevan dengan Ankara.
“Tidak semuanya berjalan sesuai rencana. Tetapi pada saat yang sama kami melakukan kontak dengan rekan-rekan kami di Turki untuk menyempurnakan perjanjian yang telah kami sepakati,” kata Zakharova. (mus/salam)
Sumber: Anadolu