Abbas: Jika Penjajah Zionis Caplok Tanah Palestina, Semua Perjanjian Dibatalkan
RAMALLAH (SALAM-ONLINE): Jika Zionis (penjajah) mencaplok bagian-bagian Tepi Barat yang diduduki/dijajah, semua perjanjian yang ditandatangani dengan penjajah itu akan berakhir, demikian Presiden Palestina Mahmoud Abbas memperingatkan, Selasa (10/9/2019).
“Semua perjanjian dan kewajiban yang dilakukannya akan berakhir jika pihak penjajah Zionis mencaplok Lembah Jordan, Laut Mati utara dan bagian mana pun dari wilayah Palestina yang diduduki pada 1967,” kata Mahmoud Abbas dalam seperti dikutip Anadolu Agency (AA), Selasa (10/9) dari kantor berita WAFA, Palestina.
Pernyataan Abbas keluar sebagai tanggapan atas pengumuman Perdana Menteri penjajah Benjamin Netanyahu bahwa ia akan mencaplok Lembah Yordan dan sejumlah permukiman jika ia memenangkan pemilu pekan depan.
“Kami memiliki hak untuk membela hak-hak kami (bangsa Palestina) dan mencapai tujuan kami dengan segala cara yang tersedia, terlepas dari konsekuensinya,” Abbas menekankan.
“Pernyataan Netanyahu bertentangan dengan resolusi PBB dan hukum internasional,” tegasnya.
Benjamin Netanyahu sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya akan memberlakukan kedaulatan atas Lembah Yordan dan permukiman lainnya di Tepi Barat yang diduduki jika ia memenangkan pemilu pada 17 September mendatang.
Sekitar 650.000 orang Yahudi saat ini tinggal di lebih dari 100 permukiman yang dibangun sejak 1967, ketika Zionis Yahudi menduduki/menjajah Tepi Barat dan Yerusalem (Baitul Maqdis) Timur.
Palestina menginginkan wilayah ini—bersama Jalur Gaza—membentuk negara Palestina di masa depan.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai “wilayah pendudukan/jajahan” dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah-wilayah itu sebagai ilegal. (mus/salam)
Sumber: Anadolu