Catatan M Rizal Fadillah*
SALAM-ONLINE: Berbagai kasus skandal korupsi terus melanda negeri ini. Terbaru adalah kasus BUMN Jiwasraya yang gagal bayar senilai Rp 12,4 Triliun. Bikin Presiden pusing? Bagaimana tidak pusing, karena skandal ini multi dimensi, baik keuangan, politik maupun hukum. Salah mengantisipasi maka Jokowi bisa jatuh dari kursi.
Kerugian itu diketahui dari laporan keuangan Jiwasraya yang pada Oktober-Desember 2019 mengalami likuiditas, atau tidak sanggup membayarkan utang Polis Asuransi JS Saving Plan senilai Rp 12,4 triliun.
Kasus Jiwasraya masuk ke dalam kategori mega skandal. Sebab, dugaan kerugian yang bakal ditanggung pemerintahan Indonesia mencapai Rp 13,7 triliun.
Seriuskah? Menurut Menkeu, kasus 13,7 Triliun ini besar dan berat. Menkeu yang “orang Amerika” dan sedang bermain di “kubangan Cina” pasti paham dampak dan pengaruh globalnya.
Sekelas OJK yang menjadi pengawas ikut-ikutan mencari solusi. Betapa seriusnya.
Dubes Korea Selatan Kim Chang Beom minta Jiwasraya dibereskan. Sebanyak 470 warganya menjadi korban gagal bayar.
Jokowi yang biasa melepas tanggung jawab “bukan urusan saya” sekarang terpaksa menerima konsekuensi “ini urusan saya”. Ada keterlibatan Tenaga Ahli Utama Staf Khusus Kepresidenan Harry Prasetyo. Dia adalah mantan Direktur Keuangan dua periode PT Jiwasraya yang menjadi kunci kejeblosnya perusahaan asuransi plat merah ini pada “saham gorengan”.
Adalah Wantimpres baru “Taipan” Dato Sri Tahir Owner Mayapada Group disebut terlibat dalam akuisisi PT Hanson International (MYRX) milik Benny Tjokrosaputro dan PT RIMO Internasional Lestari (RIMO) milik Teddy Tjokrosaputro. Kedua pengusaha keturunan ini mendapat gelontoran investasi dari Dirkeu Jiwasraya dengan skim surat hutang jangka menengah. Telah tersiar tahap pencekalan dalam proses penyidikan Kejaksaan Agung. Selain itu disebut pula owner dan Komut Hanson International, Benny Tjokrosaputro.
Empat nama itu beredar luas di media sosial. Mereka dikait-kaitkan dengan Jiwasraya. Sementara itu, Kejaksaan Agung telah mencekal 10 nama secara inisial, yang diduga terlibat dalam kasus Korupsi di Jiwasraya. Mereka adalah HR, DA, HP, NZ, DW, GL, ER, HD, BT dan AS.
Nah rupanya uang dan orang berputar di sekitar Jokowi. Pantas dan wajar ada dugaan jebolnya dana Jiwasraya berkaitan dengan Dana Pilpres 2019 pasangan Jokowi-Ma’ruf yang Ketua Timsesnya tak lain adalah Erick Thohir, Menteri BUMN.
Sebelumnya ada saham PT Jiwasraya juga yang ditanam di perusahaan Erick yaitu PT Mahaka Media Tbk (ABBA).
Holding BUMN Asuransi jadi solusi. Tapi keraguan pada tingkat kesehatan BUMN Asuransi yang ada menyebabkan penyelesaian akan berskema “menyelesaikan masalah dengan masalah”.
Mengingat cerita masih panjang, maka Erick Thohir, Sri Mulyani dan tentu saja Jokowi seperti sedang berputar-putar di “tong setan” (wall of death) yang jika tak memicu dan mengendalikan kendaraan dengan baik dipastikan akan jatuh. Kini masih oleng oleng saja.
Selamat berjibaku Mr President. Jabatan Presiden rasanya tidak termasuk yang diasuransikan. Karenanya risiko harus ditanggung sendiri. Buktikan tidak ada korupsi, kolusi dan nepotisme dalam skandal Jiwasraya. Rakyat hanya bisa jengkel karena duit negara dirampok lagi.
*) Pemerhati Politik
Bandung, 28 Desember 2019