Empat Partai Politik Turki Kutuk Keras Serangan Rezim Suriah di Idlib
Empat partai politik di parlemen Turki mengeluarkan pernyataan bersama: mengutuk keras serangan rezim Basyar Asad yang didukung Rusia di Idlib, menyebabkan 33 tentara Turki gugur.
SALAM-ONLINE: Partai-partai politik Turki pada Jumat (28/2/20) dengan keras mengutuk serangan udara pada Kamis (27/2) yang dilakukan oleh rezim Suriah yang menyebabkan 33 tentara Turki gugur.
“Sebagai partai-partai politik di Majelis Nasional Besar Turki, kami dengan keras mengutuk serangan pengecut dan kejam ini,” kata partai-partai itu dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita Anadolu.
Partai-partai politik yang menandatangani pernyataan itu adalah Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang memerintah serta partai-partai oposisi, Partai Rakyat Republik (CHP), Partai Gerakan Nasionalis (MHP) dan Partai IYI.
“Kami menyatakan bahwa solusi (untuk krisis Suriah) harus dilakukan melalui cara politik berdasarkan hukum internasional, untuk mencegah krisis kemanusiaan di kawasan tersebut,” kata pernyataan itu.
“Tentara Turki akan berhasil melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskan kepadanya oleh Majelis Nasional Garand Turki,” lanjut pernyataan tersebut.
Pada Kamis (27/2) malam, sedikitnya 33 tentara Turki gugur dan puluhan lainnya cedera dalam serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan rezim Asad di Idlib, zona de-eskalasi Suriah, tepat di seberang perbatasan selatan Turki.
Para prajurit Turki bekerja untuk melindungi warga sipil setempat di bawah kesepakatan September 2018 (antara Turki dengan Rusia). Kesepakatan itu melarang tindakan agresi di wilayah tersebut.
Tetapi lebih dari 1.300 warga sipil telah terbunuh dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan Asad dan Rusia di zona itu sejak kesepakatan tersebut dibuat. Kesepakatan gencatan senjata juga terus dilanggar.
Serangan Kamis malam lalu adalah salah satu dari serangkaian kesepakatan yang diperbarui sejak Januari 2020. Turki menepati janjinya untuk tidak melakukan serangan seperti dilakukan rezim Asad dan Rusia. Tetapi, hal itu terus dilanggar sehingga membuat banyak warga sipil di Idlib yang mengungsi.
Zona de-eskalasi saat ini menjadi rumah bagi 4 juta warga sipil, termasuk ratusan ribu pengungsi dalam beberapa tahun terakhir saat pasukan rezim melancarkan agresi di seluruh wilayah Suriah.
Terakhir, lebih dari 1,7 juta warga Suriah kembali mengungsi ke dekat perbatasan Turki karena serangan dahsyat dari pasukan rezim Asad yang didukung Rusia dan milisi Syiah dukungan Iran.
Sejak meletusnya perang berdarah di Suriah mulai Maret 2011, Turki telah membantu sekitar 3,7 juta warga Suriah yang melarikan diri dari negara mereka. Turki pun disebut sebagai negara tuan rumah pengungsi terbaik di dunia. (mus)
Anadolu Agency