Jumlah Korban Meninggal di AS Akibat Corona Lebih 10.000 Orang
Ke depan, Amerika Serikat (AS) bersiap menghadapi “pekan tersulit” setelah kematian akibat Virus Corona mencapai 10.335 orang dengan 347.003 kasus.
SALAM-ONLINE: Jumlah orang di AS yang meninggal akibat Virus Corona hingga Senin (6/4/20) telah melampaui angka 10.000, demikian menurut data dari Universitas Johns Hopkins.
Penghitungan berjalan dari Universitas Johns Hopkins merinci 10.335 kematian dan 347.003 kasus saat AS berjuang untuk menahan laju wabah tersebut.
Sebelumnya pada Sabtu (4/4), Presiden Donald Trump memperingatkan negara itu akan mendapatkan “banyak kematian” pada pekan-pekan mendatang karena pandemik global Virus Corona.
“Ini mungkin akan menjadi pekan terberat antara minggu ini dan minggu depan. Akan ada banyak kematian,” katanya di Gedung Putih.
Dokter yang memimpin tim tanggap Virus Corona Gedung Putih, Deborah Birx, mempresentasikan model pada Rabu (1/4) lalu untuk memprediksi jumlah kematian di AS akibat virus tersebut.
Situasi ini menunjukkan antara 100.000 hingga 240.000 akan meninggal meskipun AS mengikuti pedoman sosial dan kesehatan masyarakat. Jika tanpa intervensi apa pun, model ini memperkirakan 1,5 juta hingga 2 juta kematian.
New York adalah wilayah yang paling parah dilanda wabah Corona. Hampir 5.000 orang tewas. Dari 130.689 positif Corona, total yang meninggal hingga Senin (6/4) telah mencapai 4.758 orang. Angka ini meningkat dari 4.159 yang tercatat pada Ahad (5/4).
AS menjadi negara dengan penularan virus Covid-19 paling kronis, disusul Spanyol, Italia dan Jerman, setelah virus tersebut pertama kali muncul di kota Wuhan, Cina, pada Desember 2019 lalu. Sejak itu virus ini menyebar ke lebih dari 185 negara dan wilayah.
Ada hampir 1.310.000 orang di seluruh dunia yang terinfeksi virus ini. Dari jumlah ini, sementara 72.600 orang meninggal. Dan lebih dari 273.500 orang dinyatakan sembuh. Demikian data dari Universitas Johns Hopkins, AS. (mus)
Sumber: Anadolu