SALAM-ONLINE: Sultan Pontianak IX Sultan Syarif Machmud Melvin Al Kadrie, SH mengutuk keras pernyataan Mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono yang menyebut perancang lambang negara Indonesia, yaitu Sultan Hamid II adalah seorang pengkhianat.
Dalam Intagram TKP_PONTIANAK, Sultan Syarif meminta aparat penegak hukum untuk segera menangkap AM Hendropriyono yang dia nilai telah menghina kakeknya, yang dikenal sebagai perancang lambang negara Indonesia “Garuda Pancasila”.
“Dia harus ditangkap dan diadili, sebelum saya mengeluarkan titah saya sebagai Sultan. Jangan tunggu masyarakat marah dan bergerak,” tegas Sultan Syarif yang dirilis dalam Instagram tkp_pontianak, Sabtu (13/6/20).
Sultan Syarif juga mendesak Gubernur Kalimantan Barat agar jangan diam saja dan hanya menjadi penonton atas penghinaan ini.
“Sekali lagi saya tegaskan dia, Hendropriyono, harus segera ditangkap dan diadili sebelum rakyat bergerak,” serunya.
Berikut video pernyataan dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang menyebut Sultan Hamid II sebagai pengkhianat:
Dia mengingatkan, Sultan Hamid II adalah perancang lambang negara. Itu merupakan jasanya. Walau tidak pernah diakui sebagai “Pahlawan Nasional”. Tetapi Sultan Syarif menyesalkan Hendropriyono mengatakannya sebagai pengkhianat.
Sebagai cucu dari Sultan Hamid II, dia dan keluarga besar Kesultanan Kadriyah Pontianak (tempat lahirnya Garuda Pancasila) mengutuk keras pernyataan Hendropriyono dan meminta polisi segera menangkapnya untuk diadili.
Berikut video pernyataan dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono yang menyebut Sultan Hamid II sebagai pengkhianat dan dokumentasi pidato Sultan Hamid II:
Fakta sejarah bahwa Sultan Hamid II bukan pengkhianat:
(S)